top of page
ismaniarsutardi

5 Fakta Menarik tentang Kumis Kucing

Pernah dengar kalau kumis kucing itu mempengaruhi aktivitas kesehariannya? Yes, itu bukan mitos yah guys! Seperti halnya pada manusia, hewan mamalia memiliki rambut di tubuhnya. Beberapa jenis hewan berambut panjang atau berbulu panjang, bahkan ada yang bulunya hanya lebih panjang dan lebat di area tertentu di tubuhnya. Untuk kucing, kumis adalah rambut terpenting lho!


Apa Itu Kumis Kucing?

Kumis kucing dari kucing hitam dengan wajah putih.
Kumis kucing lebih tebal dan lebih kasar dari rambut biasa (sumber: unsplash).

Kumis kucing (whiskers) adalah helai-helai rambut panjang yang terlihat menonjol pada wajah kucing. Bentuk kumis lebih kasar dan tebal daripada rambut lainnya, serta memiliki akar yang tiga kali lebih dalam. Kumis tidak menutupi seluruh tubuh. Lokasinya spesifik di atas mata, di dagu, kaki depan, telinga, dan di bibir atas. Pola dan letak tepatnya berbeda-beda tergantung rasnya, namun kebanyakan kucing memiliki 12 kumis yang tersusun dalam empat baris di setiap pipi.

Dibandingkan rambut biasa, kumis lebih sensitif karena folikel asalnya penuh dengan pembuluh darah dan saraf. Kumis adalah bagian tubuh peraba pada kucing yang sepenting jari pada manusia.

Kucing mengenali dunia dengan wajahnya.

Fakta tentang Kumis Kucing

Kuicng abu dengan moncong putih close up dari sisi samping kanan, bermata biru dan menunjukkan kumisnya.
Seperti sensor pada serangga, kumis kucing adalah anggota tubuh yang penting (sumber: unsplash).

Wajah kucing lebih menonjol dengan kumisnya. Kumis kucing membingkai mata, terlihat seperti alis, dan menonjolkan moncongnya saat kucing "tersenyum". Fungsi kumis kucing lebih penting dari sekedar aksesoris di wajah. Kumis kucing membantu aktivitas penting kucing sehari-hari, layaknya antena yang berfungsi sebagai sensor pada serangga.


1. Kumis Kucing sebagai Penyeimbang

Di ujung kumis kucing terdapat organ sensorik khusus. Organ ini disebut propioseptor. Sebagai pengirim pesan, propioseptor mengirimkan sinyal ke otak mengenai posisi tubuh dan anggota badan agar kucing 'sadar' apa yang dilakukan oleh tubuhnya. So, kebayang kan kalau organ penting ini hilang? Kucing mungkin tidak akan bisa mendarat ke tanah dengan aman saat ia melompat jika kumisnya tidak ada.


2. Kumis Kucing sebagai Sensor

Penglihatan kucing tidak begitu bagus. Kucing melihat lebih baik dengan jarak jauh dan kesulitan fokus pada jarak dekat. Kumis membantu kucing untuk 'melihat' apa yang ada tepat di bawah hidungnya melalui propioseptor yang terus mengirimkan sinyal-sinyal ke otak.

Di alam liar, kumis kucing membantu mendeteksi keberadaan mangsa atau musuhnya. Kumis kucing membuat mereka 'hapal' lokasi mangkok makannya di rumah atau mainan favoritnya di malam hari. Sebagai sensor, kumis kucing mencegah mereka menabrak benda-benda di kegelapan dan membantu kucing berburu mangsa.


3. Kumis Kucing Menunjukkan Emosi

Saat kucing sedang aktif, kumisnya akan ikut aktif. Namun ketika kucing beristirahat, kumisnya juga beristirahat lho! Kucing yang sedang happy atau penasaran akan meninggikan kumis hingga menutupi matanya. Cat pawrents pasti gemas jika melihat mereka membelalak saat bermain. Namun jika sedang merasa terancam, kucing akan menarik kumis di moncongnya, mengayunkan, lalu mengarahkannya ke depan menuju sumber ancamannya tersebut.


4. Kumis Kucing sebagai Pertahanan

Bayangkan jika ada debu yang masuk ke mata kita. Sebagai bentuk respon, mata manusia akan mengedip. Nah, kucing juga refleks mengedip atau menggelengkan kepalanya jika ada benda asing yang jatuh di kumis sekitar matanya. Kucing akan mundur agar tidak tercakar atau tertusuk di lingkungan luar ketika kumisnya menyentuh rumput tinggi atau semak berduri.

Kumis kucing juga membantu menentukan apakah kucing akan terjebak jika ia melewati sebuah celah atau terowongan yang sempit. Celah-celah sempit ini bisa berupa celah di antara bebatuan, area kosong di bawah lemari, kolong tempat tidur, atau celah di antara pagar rumahmu. Hal ini membuat kucing terhindar dari masalah 'kejepit'.


5. Kumis Kucing Perlu Perlindungan

Ternyata sebagian besar otak kucing khusus memproses data dari sensor indera perabanya. 40% area sensorik otak kucing selaras dengan bagian tubuh yang memiliki kumis. Hal ini berarti kumis menempati tempat yang penting sebagai area neurologis kucing. Karena fungsinya yang penting, kumis kucing perlu perlindungan agar kucing aman beraktivitas di dalam dan di luar ruangan.

Saat menyentuh wajahnya, usap dengan lembut bagian kumis di sepanjang seratnya. Menarik atau mencabut kumis kucing berarti menyakiti mereka. Kucing yang kumisnya patah atau terpotong akan membuat kewaspadaan kucing menurun dan menyebabkan kebingungan.


Ternyata fungsi kumis pada kucing bukan hanya sebagai bagian wajah mereka yang lucu ya! Ada banyak hal yang bisa diperhatikan saat mengamati perubahan kucing dari kondisi kumisnya.

Kumis kucing sifatnya serbaguna, fungsional dan juga membuat mereka terlihat lucu.

Yuk, baca artikel menarik lainnya tentang anabul di sini.



12 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Kommentare


bottom of page