Setelah grooming, biasanya banyak kucing enggan didekati dan malah marah-marah. Ada juga yang mengeong keras banget kalo dia dicium. Dengan perlakuan dan kebiasaan itu, kucing tuh bisa mendendam ga sih? Well, masih banyak banget yang perlu dipelajari tentang kelakuan kucing, namun para ahli sudah berhasil memberi penjelasan tentang otak kucing berikut ingatan mereka.
Hal yang lebih mudah dipahami cat pawrents adalah kucing peliharaan kita yang mengenali suara pemiliknya. Ada studi yang menjelaskan bahwa kucing bisa mengingat informasi, yang menunjukkan bahwa kucing mungkin memiliki ingatan episode. So, jika suatu saat cat pawrents bertanya-tanya apakah membuat kucing marah, cat pawrents mungkin mengira kucing bisa menyimpan dendam atau merasa keberatan. Yuk, kita kupas informasi ini dari rangkuman penelitian para ahli.
Benarkah Kucing Menyimpan Dendam?
Para ahli berpendapat sama: kucing tidak menyimpan dendam. Sebagai manusia, kita terbiasa memiliki emosi dengan memendam perasaan marah, benci, atau kesal yang lama sekali. Namun jenis emosi ini tidak mempengaruhi perilaku kucing. Kucing bertindak sesuai kebutuhan naluri mereka untuk selalu merasa aman. Mereka tidak bertindak karena dendam atau balas dendam.
Dendam itu konsep pada manusia. Ibaratnya, jika kita menerapkan pemikiran manusia pada sesuatu yang bukan manusia, hanya akan merusak ikatan kita dengan kucing. Hal ini akan sulit bagi kita untuk mengatasi perilaku yang tidak diinginkan pada kucing.
Sebagai contoh, jika kucing menolak buang air di litter box setelah kita bepergian lama, banyak dari cat pawrents mungkin berpikir bahwa kucing kesal atau dendam karena ditinggalkan. Padahal jika merunut pada masalahnya, ada kemungkinan kucing punya masalah berkemih atau litter box-nya tidak bersih sehingga ia tidak mau buang kotoran di sana. Emosi yang mungkin terjadi adalah stres akibat rutinitas atau ada masalah kesehatan.
Perbedaan Asosiasi Positif vs. Negatif
Perilaku kucing dipengaruhi oleh asosiasi positif dan negatif. Apa sih itu? Asosiasi negatif dikembangkan kucing terhadap orang, benda, bahkan hewan lain yang melibatkan pengalamannya yang negatif. Contohnya adalah saat kucing berhadapan dengan benda yang membuatnya takut seperti hair dryer atau vacuum cleaner, kucing cenderung berlari ketakutan. Asosiasi negatif juga muncul ketika kucing berantem dengan hewan lain di rumah atau kucing jalanan, yang membuat mereka mendesis, mengejar, bahkan menggigit.
Perilaku yang muncul akibat asosiasi negatifnya membuat kucing menciptakan respon yang tidak diinginkan. Respon ini bisa berlangsung lama lho, bergantung pada tingkat stres atau ketakutan itu sendiri. Karena kucing dapat membentuk ingatan asosiatif, maka perlu pendekatan dari sisi kita sebagai manusia untuk menghindari yang negatif agar kucing tidak mengembangkannya. Nah, asosiasi negatif ini yang dikira manusia sebagai bentuk dendam.
Kucing tidak menyimpan dendam. Mereka hanya tahu bahwa beberap hal bisa sangat menegangkan. Jika cat pawrents melakukan sesuatu yang membuat kucing deg-degan seperti dimandikan, kucing mungkin akan menghindar. Namun keesokan harinya kucing akan merasa baik dan lebih tenang. Perilaku menghindarnya karena kucing tahu sesuatu hal itu bisa tidak menyenangkan, bukan karena merasa dendam.
Berapa Lama Kucing "Merasa Dendam"?
Meskipun kelihatannya kucing menyimpan dendam, cat pawrents sebaiknya tidak mengaitkan emosi manusia dengan cara kucing menunjukkan perilakunya. Akan lebih baik bagi kita jika mempertimbangkan kelakuan mereka dari sudut pandang kucing, bukan manusia. Akan tetapi, hanya karena kucing tidak menyimpan dendam bukan berarti mereka tidak mengingatnya lho!
Seberapa baik sih kucing mengingat sesuatu? Memori jangka pendeknya diyakini berlangsung selama 16 jam, sedangkan memori jangka panjangnya bisa bertahan bertahun-tahun, bahkan sampai seumur hidup! Ada hal yang dapat mempengaruhi lamanya kucing mengingat sesuatu dan pengalaman yang mengubah perilaku mereka.
Hal yang menyenangkan atau yang menjijikan bisa menjadi asosiasi kucing seumur hidup. Akibatnya, kucing menunjukkan perilaku yang menjadi konsekuensi dari peristiwa lama yang terjadi di hidup mereka sebelumnya. Seekor kucing yang pernah disiksa, akan menunjukkan rasa takut yang sama ke orang yang memiliki kesamaan dengan individu yang menyiksa mereka. Jadi, meskipun ada memori yang hilang selama 16 jam, kucing kita bisa mengingat hal lainnya yang lebih lama dari itu.
Hal-hal yang Diingat Kucing
Kucing lebih mungkin mengingat hal-hal yang melibatkan respon emosinal yang kuat, baik itu kenangan baik maupun kenangan buruk. Selain itu, kucing juga dapat mengingat hal-hal yang terjadi berulang dari waktu ke waktu, misalnya saat bertahan hidup. Hal ini berupa tempat dimana mereka bisa mendapatkan makanan dan air dan tempat bersembunyi saat merasa terancam.
hal-hal baik yang disukai juga akan diingat kucing. Oleh karena itu, tidak heran kucing hapal dengan suara mangkok yang diisi kibble, atau bentuk packing dari snack kesukaan. Kucing memiliki ingatan spasial untuk mengingat dimana mangkok makannya berada, juga terhadap orang-orang di rumah yang tidak mereka lihat dalam waktu lama. Jangan heran kalau kucingmu ngeong keras banget di depan kamar saat kamu pulang dari bepergian. They knew you'd been missing for a day.
Tanda-tanda Kucing "Dendam" Sama Kamu
Dengan memahami bahasa tubuhnya, cat pawrents akan lebih mengetahui apa yang kucing rasakan. Hal-hal yang bisa diperhatikan dengan jelas adalah suaranya yang berubah dari manis menjadi menggeram. Selain itu, jika ekor mereka bergerak menepis tak nyaman, itu juga tanda bahwa kucing lagi sebel.
Kucing memberi tanda dengan perilaku peningkatan jarak ketika mereka merasa takut dan terancam. Kabur dari Anda atau lari menjauh termasuk tanda-tandanya. Perhatikan saat kucing takut, pupil matanya akan melebar dan telinganya terlipat ke belakang.
Menggeram dan mencakar adalah tingkat tinggi dari level stres kucing. Jika cat pawrents sudah melihat ini, ada kemungkinan Anda telah melewatkan tanda-tanda yang sudah disebutkan di atas. Hindari sebisa mungkin tingkat asosiasi negatif kucing sampai ke level ini. Kucing akan mengingat pengalaman buruk ini lebih lama di memorinya.
Cara Memperbaiki Hubungan dengan Kucing yang "Dendam"
Kucing bereaksi dengan situasi dari pengalaman mereka sebelumnya. Dengan mengambil langkah yang tepat, cat pawrents bisa mencegah kucing menciptakan asosiasi negatif atau yang disebut dengan "menyimpan dendam". Jika dirasa ada jarak dengan kucing, perlu pendekatan lagi untuk membangun kembali ikatan dengan kucing.
1. Cari penyebab masalahnya
Cat pawrents bisa mencari penyebab apa yang membuat kucing merasa sebel. Setelah tahu apa yang menjadi sumber masalahnya, penting untuk mengurangi dampak dari stres tersebut. Dari kebanyakan kasus kucing yang "merasa dendam", kucing hanya menunjukkan perilaku alami. Kita sebagai manusia yang seringkali harus menyesuaikan tindakan kita.
2. Habiskan waktu bersama kucing
Ciptakan asosiasi positif dengan kucing melalui cemilan dan permainan. Interaksi dapat membantu menciptakan ikatan yang kuat dengan kucing sambil mengajaknya bermain. Agar berhasil, kucing harus bisa menangkap mainan beberapa kali dengan mulut atau cakarnya. Ketidakberhasilan justru membuat kucing semakin tegang atau frustasi.
3. Hindari Bertindak Kasar
Menggunakan semprotan, membuat suara keras, atau berteriak hanya akan membuat kucing semakin stres. Hal-hal tersebut malah akan memperburuk masalahnya.
Semakin sering kucing mengalami peristiwa yang membuatnya takut, kucing akan mengingatnya lebih lama karena terbiasa. So, sebisa mungkin cat pawrents bisa mengurangi perilaku yang membuatnya stres. Membangun memori emosional yang baik akan memperdalam bonding dengan kucing.
Yuk, baca artikel menarik lainnya seputar kucing di sini.
Sumber: greatpetcare
Comments