top of page
ismaniarsutardi

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Kucing Kutuan


Kucing putih-abu berkalung merah sedang menggaruk kepalanya, duduk di atas meja penuh buku, latar belakang tembok abu gelap.
Kutu dapat menyebabkan penyakit serius pada kucing dan meninggalkan bekas bentol pada manusia (sumber: unsplash)

Tidak hanya bikin kucing garuk-garuk melulu, kutu kucing juga membuat kulit manusia gatal kemerahan dan meninggalkan jejak bentol. Kutu bisa menyebabkan penyakit serius pada kucing. Serangga kecil ini hidup dari meminum darah hewan atau manusia. Serangan kutu bisa terjadi di lingkungan apapun, menyerang kucing liar hingga kucing yang dipelihara indoor.


Ciri-ciri Kutu Kucing

Kutu melompat dari hewan yang lewat dan bersembunyi di bulu hingga di kulit. Saat kutu bersembunyi, mereka menggigit sampai menelan darah. Kutu adalah serangga yang sangat aktif. Hal ini mengganggub kucing karena gigitan kutu menyebabkan gatal yang parah, reaksi alergi, bahkan sampai muncul peradangan.

Meskipun bisa melompat jauh, ternyata kutu tidak memiliki sayap. Kakinya ada tiga pasang. Tubuh kutu dewasa berukuran 1-3 mm. Kutu yang hidup di bulu kucing dapat dilihat sebagai bintik kecil cokelat kehitaman yang seperti kotoran. Flek-flek kehitaman yang terlihat di bulu atau kulit kucing adalah kotoran (feses) kutu.

Kucing yang dipelihara indoor juga bisa kutuan. Begitu kutu masuk ke rumah, mereka akan berkembang biak dengan cepat. Kutu masuk dari hewan yang sering berada di luar sehingga penting bagi kita untuk menjaga peliharaan tetap indoor. Kucing yang tertular kutu bisa dari tetangganya, lingkungan baru, atau hewan liar lain di luar seperti kucing liar, tupai, sigung, atau burung.


Tanda-tanda Kucing Kutuan

1. Gatal-gatal

Gejala yang paling umum dari penyebaran kutu pada kucing adalah gatal-gatal. Kucing yang terjangkit kutu akan sering menggaruk atau menjilat diri mereka sendiri. Gatal ini disebabkan oleh gigitan kutu dan reaksi alergi terhadap air liur kutu.


2. Ada luka atau ruam

Gigitan kutu bisa menyebabkan luka kecil atau ruam pada kulit kucing. Ini dapat menjadi pintu masuk bagi infeksi bakteri yang memperparah masalahnya.


3. Hilangnya sebagian bulu

Penyebaran kutu yang parah dapat menyebabkan kucing kehilangan sebagian bulunya, terutama di sekitar leher dan punggung. Kutu dapat menyebabkan perusakan kulit dan gatal yang berlebihan.


4. Perilaku yang tidak biasa

Kucing yang merasa sangat tidak nyaman karena gatal-gatal akibat kutu mungkin akan menunjukkan perilaku yang tidak biasa, seperti gelisah, atau bahkan depresi.


Pencegahan Kutu pada Kucing

1. Kebersihan dan perawatan grooming rutin

Merawat kebersihan kucing peliharaan adalah langkah pertama dalam mencegah infestasi kutu. Grooming kucing peliharaan secara teratur dan sikat bulunya. Ini membantu cat pawrents untuk mendeteksi kutu lebih cepat.


2. Penggunaan obat anti-kutu

Ada berbagai produk anti-kutu yang tersedia di pasaran, seperti obat tetes, sampo anti-kutu, dan bahkan kerah (collar) anti-kutu. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk memilih produk yang sesuai untuk kucing peliharaan di rumah.


3. Lingkungan yang bersih

Pastikan lingkungan tempat tinggal kucing di rumah juga bersih. Cuci tempat tidur kucing dan vakum rumah secara teratur, terutama jika cat pawrents memiliki lebih dari satu hewan peliharaan.


Mengobati Kutu pada Kucing

Selain menyebabkan reaksi alergi, kutu kucing juga bisa menularkan beberapa penyakit berikut:

  1. Penyakit Lyme

  2. Anaplasmosis

  3. Bartonellosis

  4. Cacing pita

  5. Babesiosis

  6. Rocky Mountain Spotter Fever

Tidak semua obat kutu bekerja dengan optimal pada setiap kucing. Kucing sangat sensitif terhadap bahan kimia, termasuk yang ada pada sampo kutu bahkan obat kutu. Gunakan perawatan grooming khusus untuk kucing, terutama untuk menjaga kesehatan kucing sekaligus mengobati masalah kutunya.


Beberapa rekomendasi berikut bisa dijadikan referensi:

1. Obat topikal


Obat topikal untuk mengobati kutu kucing: Revolution Plus for Cats
Obat topikal diteteskan langsung di leher belakang kucing atau sekitar pundaknya (sumber: Halodoc)

Obat topikal adalah obat luar. Dalam hal penggunaannya untuk mengobati kutu kucing, obat topikal ini ditetes ke leher belakang kucing. Contoh merk obat topikal untuk kutu kucing: Revolution Plus for Cats, Bravecto.


2. Obat oral


Obat oral kutu kucing: Capstar
Ada obat oral yang bisa diminumkan ke kucing untuk mengobati kutu (sumber: Amazon)

Obat oral adalah obat yang diminum. Contoh merk obat oral untuk pengobatan kutu adalah Capstar Oral Flea Treatment for Cats. Cat pawrents juga bisa meminta rekomendasi langsung dari vet untuk obat oral.


3. Obat topikal untuk kitten

Obat topikal ada yang dikhususkan untuk anak kucing, contohnya Revolution Plus for Kitten.


4. Spray pembunuh kutu dan jamur

Ini adalah jenis obat semprot yang digunakan pada perabotan di rumah. Ketika kucing kutuan, ada baiknya untuk menyemprot area yang disinggahi kucing dengan obat ini. Contoh merk yang dijual di pasaran: Virbac.


5. Sampo kutu

Tidak semua sampo kucing bisa membunuh kutu. Beberapa merk direkomendasikan dokter hewan karena bisa membunuh kutu sekaligus aman bagi kesehatan kucing. Contoh merk sampo khusus kutu kucing: Adams, Zodiac, dan sampo-sampo yang diracik sendiri oleh dokter hewan.



Apa tanda kucing yang kutuan?

Rambutnya rontok, kulit kemerahan, bahkan ada scabies. Ada kotoran kutu berupa bintik-bintik hitam di bulunya. Cek dengan cotton bud yang dibasahi dan gosok. Jika kemerahan, maka itu kotoran kutu.

Bagaimana mencegah kucing dari kutu?

Stay indoor!

Apa bahan efektif yang aman untuk kucing di obat kutu atau sampo?

Salamectin, sarolaner, pyriproxyfen


Baca artikel menarik lainnya tentang kucing di sini.



Sumber: petMD, TheSprucePets

9 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page