top of page
ismaniarsutardi

Kenapa Kucing Suka Mengejar Ekornya? Ternyata Ini Alasannya!

Diperbarui: 7 Apr

Kucing yang mengejar-ngejar ekornya sendiri mungkin jadi salah satu pemandangan yang pernah cat pawrents lihat atau alami sendiri, seenggaknya satu kali. Tingkah lucu ini biasanya dimulai dari gerakan menangkap secara halus ujung ekor, terus akhirnya kucing lari-lari berputar bahkan sampai bisa akrobat segala.

Hal ini terlihat aneh bagi kita. Itu ngapain sih? Kok bisa kucing kejar ekornya sendiri. Perlukah kita sebagai cat pawrents khawatir?


Alasan Kucing Mengejar Ekornya Sendiri

Kucing tabby oren di atas cat tree dengan posisi terbalik, menyentuh ekornya
Bukan cuma anak kucing lho yang senang mengejar ekor sendiri, kucing dewasa juga! (sumber: unsplash)

Mengejar-ngejar ekor sendiri umumnya terlihat di anak-anak kucing. Anak-anak kucing yang mulai beranjak dewasa biasanya melakukan hal ini seiring bertambahnya usia mereka. Berikut alasan kucing menegjar ekornya sendiri yang telah diteliti para pakar hewan:


1. Bermain-main dan eksplorasi

Menurut salah satu ahli perilaku hewan, mengejar ekor adalah aktivitas normal anak kucing. Secara alami, kucing muda memiliki rasa ingin tahu dan sangat suka bermain. Aktivitas mengejar ekor menyenangkan bagi anak-anak kucing. Ini juga dikaitkan terhadap bentuk eksplorasi terhadap tubuhnya. Namun seiring bertambahnya usia, perilaku ini menjadi jauh berkurang, meskipun kadang kita menemukan juga kucing dewasa yang tetap mengejar-ngejar ekornya.


2. Insting Liar

Sebagai pemburu alami, kucing akan mengintai, mengejar, melompat, hingga menangkap mangsa. Tidak jarang cat pawrents melihat anak kucing, kucing muda, bahkan kucing dewasa yang punya dorongan kuat sehingga mengejar ekornya sendiri walaupun bisa dipastikan anak kucing akan lebih penasaran terhadap semua benda yang bergerak. Insting ini akan terlihat menonjol ketika kurangnya kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas berburu.


3. Merasa bosan

Mengejar ekor bisa jadi salah satu manifestasi karena rasa bosan pada kucing. Kucing yang kurang aktif dan jarang mendapat stimulasi mungkin akan mengejar ekornya untuk menenangkan diri. Hal ini bisa cat pawrents bantu dengan lebih sering mengajak kucing bermain supaya ia mengurangi aktivitas mengejar ekornya.


4. Masalah kesehatan

Walaupun kadang kucing mengejar ekornya dengan maksud bermain-main, kucing mungkin merasa tidak nyaman atau kesakitan. Ada beberapa masalah kesehatan yang menjadi alasan potensial jika kucing terlihat sangat obsesif dengan ekornya sendiri:

  • Cedera atau infeksi. Bagian ekor rentan terhadap cedera, seperti luka gigitan, radang, lecet, hingga patah tulang. Saat mengalami cedera, naluri kucing akan membuatnya membersihkan luka atau mengurangi rasa sakit dengan merawat yang bagian yang sakit. Dalam hal ini, cat pawrents akan melihat kucing mengejar ekornya untuk menemukan titik sensitif.

  • Alergi. Walau tidak semua kucing mengalaminya, ada beberapa jenis kucing yang rentan dengan alergi. Alergi bisa disebabkan oleh kondidi lingkungan, makanan, atau gigitan kutu yang membuat kucing gatal-gatal termasuk di bagian kulit ekornya. Kucing pun mengejar dan menggigit ekornya untuk mengurangi rasa gatal atau tidak nyaman karena alergi.

  • Feline hyperesthesia syndrome, yaitu gangguan neurologis yang membuat kucing menunjukkan perilaku abnormal, termasuk mengejar ekornya sendiri. Kucing dengan masalah ini mungkin merasa gugup, sensitif terhadap sentuhan, dan mengalami kejang kulit. Peneliti menyatakan bahwa kucing Siam di usia 1 hingga 5 tahun paling sering mengalami gangguan ini.

  • Stud tail, yaitu kondisi yang mempengaruhi kelenjar sebasea dekat pangkal ekor hewan. Kondisi ini yang menyebabkan produksi minyak berlebih, radang, bahkan infeksi. Kucing dengan stud tail mungkin mengejar, menjilati, hingga menggigit ekornya sendiri karena ketidaknyamanan atau iritasi yang ditimbulkan dari kondisi tersebut.

  • Masalah di kelenjar anal yang tersumbat. Hal ini membuat kucing mengunyah atau menggigit bagian bawah ekor mereka.


Cara Menghentikan Kebiasaan Kucing Mengejar Ekornya


Kucing tabby cokelat-hitam dengan 3 pose berdiri sedang bermain dengan mouse, background putih.
Kebiasaan kucing mengejar ekor bisa dikurangi dengan permainan interkatif (sumber: unsplash).

Kucing yang mengejar ekornya sesekali saat bermain itu tidak berbahaya. Namun jika catpawrents sering melihat kucing Anda melakukannya dan menjadi perilaku obsesif maka penting untuk mencari penyebabnya. Berikut beberapa saran dari para cat pawrents lainnya mengenai cara menghentikan kebiasaan kucing mengejar ekornya sendiri.


1. Periksa kesehatannya

Bawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan konsultasi mengenai masalah kucing yang mengejar ekornya sendiri. Masalah medis yang dengan cepat diatasi dapat mencegah komplikasi kesehatan yang lebih lanjut.


2. Bantu dengan stimulasi fisik dan mental

Karena rasa bosan, kucing akan mulai mengejar dan menggigiti ekornya sendiri. Cat pawrents bisa melakukan beberapa hal yang bisa membuat kucing sibuk dan terhibur:

  • Main dengan kucing selama 1-2 sesi per hari (20-30 menit setiap sesi). Cara main terbaik yang mengasah instingnya adalah permainan berburu. Cat pawrents bisa menggunakan tongkat bulu, tali, atau benda apa saja yang bisa bergerak dan bersembunyi. Kucing dengan insting berburu yang tinggi akan lebih membutuhkan permainan interaktif untuk mencegahnya bermain dengan ekor.

  • Siapkan berbagai macam mainan. Mainan yang dapat dimainkan sendiri oleh kucing akna membantu cat pawrents ketika tidak sedang bersama mereka. Cobalah ganti mainan kucing setelah beberapa minggu agar menjadi beragam.

  • Sediakan tiang garukan, cat tree, atau terowongan. Aksesoris ini memenuhi naluri alami kucing yang membuatnya ingin menggaruk, melompat naik ke tempat tinggi, dan bersembunyi di tempat yang aman.

  • Beri mainan teka-teki. Mainan teka-teki bagus untuk stimulasi mental dan membuatnya bekerja untuk makanan, mendorong kucing menggunakan indera untuk mengakses makanan yang tersembunyi di dalamnya.


3. Siapkan lingkungan yang nyaman

Karena stres dapat menjadi penyebab kucing mengejar ekornya, dengan menyiapkan lingkungan yang tenang dan dikenali. Sediakan beberapa spot di rumah sebagai bentuk safe space kucing, misalnya kotak kardus yang diberikan alas selimut atau kain lembut. Lingkungan yang nyaman akan mencegah anxiety pada kucing.


4. Alihkan perhatian kucing

Jika aktivitas mengejar ekor ini sudah semakin parah, kemungkinan ini adalah masalah perilaku. Para ahli merekomendasikan bentuk pengalihan perhatian dari menengejar ekor yang bersifat kompulsif negatif menjadi positif. Setelah selesai main, cat pawrents bisa memberi reward dengan cemilan. Makanan di akhir aktivitas adalah sinyal alami dan naluriah bagi kucing sebagai tanda akhir "perburuan" atau permainan berburu. Bentuk pengalihan yang konsisten dapat membantu kucing membentuk kebiasaan baru dan mengurangi frekuensi mengejar-ngejar ekornya sendiri.


Meskipun mengejar-ngejar ekor mungkin hanya sebagai rasa bosan, namun jika persisten dilakukan mungkin jadi pertanda masalah kesehatan. Periksakan kondisi kesehatan kucing ke dokter hewan. Memberi stimulasi fisik untuk mengalihkan kebiasaannya, dan turut serta membangun lingkungan yang nyaman bagi kucing dapat mengurangi kecenderungan kucing mengejar ekornya sendiri.


Cek informasi menarik lainnya seputar kucing peliharaan di sini.




Sumber: greatpetcare

394 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page