Apa sih TNR itu? Sebelum mengenal maksudnya, pernahkah cat pawrents menjumpai kucing liar berkeliaran di jalanan? Atau mungkin sering mendengar suara kucing mengeong di malam hari? Populasi kucing liar di Indonesia memang cukup tinggi, dan hal ini bisa menimbulkan berbagai masalah, baik bagi manusia maupun bagi kucing itu sendiri.
Nah, salah satu solusi yang paling manusiawi dan efektif untuk mengendalikan populasi kucing liar adalah TNR, yang merupakan singkatan dari Trap-Neuter-Return. Yuk, kita bahas!
Apa itu TNR?
TNR itu seperti usaha penjebakan. Nah lho! Kenapa harus dijebak sih? Kucing liar biasanya sulit didekati manusia. Untuk bisa menangkap kucing liar, ya perlu dijebak. Kucing-kucing liar tersebut ditangkap alias "trap" dengan jebakan, dilakukan tindakan steril atau neuter, dan kemudian mengembalikan mereka ke habitat asalnya atau return.
Kenapa sih TNR itu Penting?
Berikut beberapa alasan mengapa TNR itu penting:
Mengurangi populasi kucing liar secara manusiawi: Membunuh kucing liar bukanlah solusi yang efektif dan manusiawi. TNR, di sisi lain, membantu mengendalikan populasi kucing liar secara bertahap tanpa harus menyakiti mereka.
Menjaga kesehatan kucing liar: Kucing liar yang tidak disterilisasi lebih rentan terhadap penyakit dan parasit, yang dapat menular ke manusia dan hewan peliharaan lainnya. Sterilisasi membantu menjaga kesehatan kucing liar dan mencegah penyebaran penyakit.
Mengurangi perilaku yang tidak diinginkan: Kucing liar yang tidak disterilisasi lebih sering kawin, spraying sembarangan, dan bahkan berkelahi, yang bisa menyebabkan gangguan bagi manusia dan lingkungan. Sterilisasi membantu mengurangi perilaku ini.
Meningkatkan kesejahteraan hewan: TNR membantu memastikan bahwa kucing liar memiliki kehidupan yang lebih sehat dan bahagia dengan mengurangi risiko penyakit, cedera, dan kelaparan.
Bagaimana cara TNR?
Proses TNR biasanya dilakukan oleh relawan terlatih atau organisasi kesejahteraan hewan. Kucing liar ditangkap menggunakan perangkap yang aman, kemudian dibawa ke dokter hewan untuk disterilisasi.
Gimana jebaknya? Well, beberapa komunitas hewan menaruh makanan dengan bau yang menarik kucing (biasanya wet food ya) di dalam kandang yang cukup besar. Kucing liar yang tertarik bau makanan tersebut akan masuk ke kandang jebakan. Biarkan kucing makan sampai kenyang baru kemudian diperiksa apakah mereka cukup sehat dan layak untuk disteril.
Proses steril atau neuter itu nggak asal-asalan lho! Nggak semua kucing boleh langsung disteril. Kucing harus cukup sehat supaya boleh disteril. Setelah steril, kucing liar akan dikembalikan ke habitat asalnya. Setelah operasi, kucing liar pulih di tempat penampungan sementara sebelum dikembalikan ke habitat asalnya.
Sebelum dilepas, kucing juga akan diperiksa lagi apakah benar-benar sehat setelah operasi steril. Proses pemulihan steril itu butuh 1-3 hari lho. Waktu pemulihan yang cukup lama dialami kucing betina. Pemulihan kucing betina pascasteril juga berbeda dengan kucing jantan.
TNR bukan solusi tunggal
Penting untuk diingat bahwa TNR bukan solusi tunggal untuk semua masalah terkait kucing liar. Perlu ada upaya lain yang dilakukan, seperti edukasi ke masyarakat tentang cara merawat hewan peliharaan dengan baik, menyediakan tempat penampungan bagi kucing liar yang membutuhkan, dan mendorong adopsi hewan peliharaan dari shelter.
Mari bersama-sama kita jaga populasi kucing liar dan tingkatkan kesejahteraan hewan dengan mendukung program TNR!
TNR adalah solusi yang manusiawi dan efektif untuk mengendalikan populasi kucing liar dan meningkatkan kesejahteraan hewan. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi manusia dan hewan peliharaan.
Yuk, baca artikel menarik lainnya tentang kucing dan pemeliharaannya di sini!
Comments