top of page
ismaniarsutardi

5 Panduan Terbaik Memelihara Bayi Kucing Telantar

Diperbarui: 28 Jun 2023

Pernah ngga sengaja ketemu bayi kucing dalam kardus atau bayi kucing yang dibuang sembarangan? Kasihan ya, masih kecil sudah terpisah dari induknya. Yuk dirawat! Tapi bagaimana caranya? Di artikel ini dibahas panduan memelihara bayi kucing telantar tanpa induk dengan perawatan terbaik.


1. Menyiapkan Tempat Aman untuk Bayi Kucing

5 anak kucing di dalam kotak plastik berwarna hitam beralaskan kain lembut
Cari kotak yang cukup besar dan mudah dibersihkan serta alas kain yang lembut agar bayi kucing nyaman (sumber gambar: unsplash)

Bayi kucing tubuhnya sangat rentan dan membutuhkan tempat yang aman untuk tumbuh dan berkembang. Pertama-tama, pilihlah kotak yang cukup besar untuk menampung bayi kucing. Gunakan kotak kardus atau keranjang yang terbuat dari plastik. Pastikan kotak tersebut terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak memiliki sudut tajam yang berbahaya. Letakkan alas kain lembut di dalam kotak untuk memberikan kenyamanan ekstra bagi si kecil.

Perhatikan temperatur di dalam kotak. Bayi kucing sangat rentan terhadap temperatur yang ekstrem, jadi pastikan di dalam kotak tetap hangat. Kamu bisa menggunakan bantuan botol air hangat yang dibungkus dengan kain di samping kotak untuk memberikan sumber panas atau lampu baca berwarna kuning.


2. Memberikan Susu Khusus Kucing

Bayi kucing diberi susu melalui suntikan
Jangan memberikan susu manusia pada kucing (sumber gambar: unsplash)

Karena masih terlalu kecil, bayi kucing belum bisa makan makanan padat. Oleh karena itu mereka hanya boleh diberikan susu formula khusus untuk anak kucing. Memberi susu pada bayi kucing harus mengikuti instruksi yang diberikan dalam kemasan atau mengikuti saran dokter hewan. Kamu bisa menggunakan suntikan atau pipet. Jangan memberikan susu manusia untuk kucing ya!


Usia 1-2 minggu, beri 6-10 ml susu. Untuk bayi kucing berusia 3-4 minggu, kamu boleh memberinya lebih banyak sekitar 14-18 ml. Mereka butuh minum susu setidaknya 4 jam sekali. Jika mulutnya sudah menolak diberi susu, artinya mereka sudah kenyang.


3. Merawat Kebersihan Badan Kucing

Anak kucing berwarna putih sedang dibersihkan telinganya di pangkuan
Tanpa induknya, bayi kucing perlu bantuan kita untuk membersihkan diri (sumber gambar: unsplash)

Bayi kucing tanpa induk tidak bisa membersihkan diri mereka. Oleh karena itu, kamu perlu membantu mereka menjaga kebersihan tubuh. Pertama-tama, gunakan kain lembut yang dibasahi dengan air hangat untuk membersihkan tubuh bayi kucing. Bayi kucing belum perlu dimandikan. Hindari penggunaan sabun manusia atau produk pembersih yang keras, karena bisa menyebabkan iritasi pada kulit mereka yang sensitif.


Selain itu, pastikan untuk membersihkan area sekitar mulut dan hidung bayi kucing setelah mereka makan. Sisa air susu meninggalkan bekas lengket. Gunakan kain lembut atau cotton bud yang dibasahi dengan air hangat untuk menghapus sisa makanan yang mungkin menempel di sekitar area tersebut. Hal ini akan membantu mencegah infeksi dan menjaga kebersihan bayi kucing dengan baik.


4. Menstimulasi Fungsi Tubuh Bayi Kucing

Anak kucing berwarna putih bermain dengan tali berbulu
Ajak anak kucing bermain agar fungsi motoriknya berkembang (sumber gambar: unsplash)

Salah satu peran penting induk kucing adalah merangsang fungsi tubuh bayi kucing, seperti buang air kecil dan besar. Karena tidak ada induknya, kamu perlu melakukan tindakan yang sama ketika merawat bayi kucing. Setelah makan, gunakan kain hangat dan lembut untuk mengusap lembut daerah genital bayi kucing. Ini akan merangsang mereka untuk buang air kecil atau besar.


Selain itu, penting juga untuk merangsang kegiatan motorik bayi kucing dengan bermain dan memberikan rangsangan visual. Berikan mainan yang sesuai untuk mereka gigit, goyangkan mainan di depan mereka, atau mainkan suara yang menarik perhatian mereka. Ini akan membantu bayi kucing berkembang dengan baik dan mengembangkan keterampilan motorik mereka. Kamu bisa mengajaknya bermain ketika mereka sudah cukup kuat untuk berjalan dan berlari ya!


5. Periksakan Bayi Kucing ke Dokter Hewan

Bayi kucing yang tidak memiliki induknya rentan terhadap penyakit dan infeksi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan mereka, mencuci tangan sebelum dan setelah menangani mereka, serta menjaga lingkungan mereka tetap bersih. Jika bayi kucing menunjukkan tanda-tanda penyakit, seperti nafsu makan berkurang, lemas, atau diare, segera kunjungi dokter hewan.

Bahkan jika kamu dengan cermat merawat bayi kucing tanpa induknya, tetaplah penting untuk mendapatkan bantuan profesional dari dokter hewan. Dokter hewan dapat memberikan nasihat yang spesifik sesuai dengan situasi bayi kucing, seperti saran vaksinasi, cara pemberian makan, dan memilih susu formula khusus anak kucing. Jangan ragu untuk berkonsultasi dan membawa bayi kucing ke klinik hewan untuk pemeriksaan rutin.


Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, kamu juga bisa menjadi pengganti induk yang baik bagi bayi kucing yang tidak memiliki induknya. Jangan lupa memberikan cinta dan perhatian ekstra pada mereka, karena setiap bayi kucing pantas mendapatkan kasih sayang dan perlindungan yang sama.

10 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

コメント


bottom of page