Kamu mungkin familiar melihat kucing yang mau muntah. Namun karena sering melihat kucing muntah, jangan anggap aktivitas muntah ini menjadi kebiasaan ya! Apalagi jika muntahnya sering. Ada kalanya muntah adalah salah satu tanda penyakit. Cat owners harus waspada akan adanya perubahan kesehatan pada kucing peliharaan, termasuk muntah. Berikut hal-hal yang cat owners perlu tahu tentang muntah pada kucing dan cara mengatasinya.
Mengapa Kucing Muntah? Berikut 7 Penyebabnya!
Seperti halnya pada manusia, kucing muntah karena beberapa sebab. Beberapa hal diatasi sendiri dan bisa sembuh dengan sendirinya. Perhatikan 7 penyebab muntah pada kucing di bawah ini.
1. Hairballs atau Muntah Bulu
Lidah kucing akan mengumpulkan bulu-bulu yang rontok saat ia menjilat dirinya sendiri. Proses ini terjadi saat self-grooming dan bulu akan tertelan ke saluran pencernaannya. Bulu dalam jumlah yang banyak akan menumpuk di dalam dan tidak mudah dicerna sehingga kucing akan muntah hairball atau muntah bulu. Jika muntah bulu jarang terjadi, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
2. Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah radang saluran pencernaan pada lambung dan usus yang biasanya disertai dengan muntah dan diare. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh makanan yang tercemar atau kotor. Penyebab lainnya adalah kucing menelan benda yang mengandung parasit atau bakteri. Muntahan umumnya berupa makanan dan asam lambung, namun ada juga yang disertai darah. Jika nafsu makannya menurun, segera bawa ke dokter hewan.
3. Benda Asing
Kucing dengan benda asing di perutnya bisa menunjukkan beberapa tanda masalah kesehatan. Yang paling umum adalah muntah. Benda asing ini dapat meliputi tumbuh-tumbuhan yang tidak tercerna, mainan, kepingan kecil barang rumah tangga, plastik, batu-batuan, dan lain sebagainya. Jika frekuensi muntahnya terlalu sering dalam satu hari, ini bisa menjadi tanda penyakit lainnya dan harus segera diperiksakan ke dokter. Proses X-ray atau rontgen di klinik biasanya dilakukan untuk mengetahui lokasi benda asing tersebut dan bagaimana penanganan selanjutnya.
4. Alergi Makanan
Walaupun reaksi alergi jarang ditemukan di kucing, alergi makanan dapat menyebabkan kucing muntah. Saat kucing memakan makanan yang menjadi pemicu, saluran pencernaannya meradang dan menyebabkan regurgitasi (kondisi saat makanan atau cairan dari lambung naik kembali dan masuk ke mulut). Dalam beberapa kasus, kucing mungkin akan mengalami diare kronis.
5. Penyakit Sistemik
Penyakit kronis seperti penyakit ginjal, pankreatitis, dan hipertiroidisme, dapat menyebabkan kucing mual dan mengalami muntah kronis. Mengatasi penyebabnya memerlukan identifikasi kondisi tubuh kucing. Penanganan ke dokter hewan akan memberikan analisis yang tepat cara pengobatan dan perawatannya.
6. Parasit
Infeksi parasit menjadi penyebab utama muntah yang umum pada kitten. Namun parasit juga bisa menjadi alasan kucing dewasa muntah-muntah kronis. Parasit ini berupa larva cacing (nematoda) dari kecoa atau serangga lainnya, bahkan feses yang mengandung telur cacing. Jika lambung kucing diisi nematoda dalam jumlah besar, mukosa lambung menebal, menumpuk cairan, dan menyebabkan lipatan dinding perut. Infeksi parasit biasanya disertai juga dengan diare dan anemia.
7. Kanker
Gangguan pencernaan normal kerap menjadi penyebab muntah pada kucing. Jika muntah terlalu sering, ada baiknya segera diperiksakan karena kanker saluran pencernaan menjadi salah satu kemungkinan. Muntah terus-menerus disertai diare dan penurunan berat badan, menjadi beberapa tanda sakit kanker limfoma pada kucing.
Mengatasi Kucing Muntah
Banyak cat owners yang bingung apa yang harus diberikan pada kucing saat mereka muntah. Karena penyebab kucing muntah itu dari berbagai kondisi, maka treatment-nya juga berbeda-beda. Untuk kasus muntah hairball, saran penggantian merk makanan itu mungkin diresepkan dokter. Dokter juga mungkin meresepkan obat antasid sebagai perawatan suportif penderita gastroenteritis.
Istirahatkan kucing jika ia muntah terlalu sering. Jangan berikan makan dan minum selama 12 jam hingga 18 jam ke depan. Sebagai gantinya, beri sedikit air dalam sendok setiap 30 menit agar kucing tidak dehidrasi. Untuk penanganan yang cepat, bawa ke dokter hewan terdekat untuk diberikan infus karena cairan yang hilang banyak dari tubuhnya.
Kucing juga terkadang membutuhkan perubahan pola makan. Sangat mungkin jika dokter menyarankan pola diet tertentu. Hal ini dapat terjadi jika kucing mengalami alergi makanan atau penyakit radang usus.
Muntah karena benda asing merupakan kondisi yang serius. Benda asing menghambat saluran pencernaan. Ada banyak kasus kucing yang menelan benda asing mengakibatkan penurunan kesehatan pada kucing tersebut karena terlambat penanganannya. Kebanyakan benda asing tidak bisa melewati saluran pencernaannya sehingga benda tersebut harus dikeluarkan melalui operasi darurat.
Cara Mencegah Kucing Muntah
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena penyebab muntahnya disebabkan oleh berbagai kondisi, kamu perlu melakukan penanganan untuk mengurangi penyebabnya:
Sisir kucing dengan rutin untuk mengurangi jumlah bulu yang tertelan kucing saat grooming
Pilih jenis dry food yang dapat mengurangi frekuensi muntah bulu. Beberapa merk makanan kucing menyediakan makanan khusus masalah hairball, terutama untuk kucing ras berbulu panjang
Jauhkan benda-benda yang menarik perhatian kucing sehingga ia tidak menggigit atau menelannya
Bersihkan wadah makan dan minumnya dengan baik
Ganti litter box dan pasirnya secara berkala, serta pilih jenis pasir yang aman untuk kesehatan kucing
Tanya rekomendasi makanan ke dokter hewan jika kucingmu punya alergi makanan
Periksakan kondisi kucing ke dokter secara berkala dengan memberinya vaksin rutin sesuai umur kucing
Setelah membaca artikel ini, diharapkan kamu dapat lebih sigap dan tidak panik lagi saat kucingmu muntah. Perawatan yang telaten dengan memperhatikan penyebab muntah dan alergi pada kucing peliharaan dapat membuat kucingmu hidup sehat dan terhindar dari penyakit. Yuk, baca lagi artikel edukatif lainnya di sini!
Sumber: greatpetcare, drgoodvet
Comments