
Anak kucing bisa pipis di litter box sendiri ga ya? Bisa kok! Sudah bukan rahasia lagi kalau aroma kencing atau kotoran kucing itu begitu pekat dan menusuk hidung, apalagi kalau si anak bulu satu itu pipis sembarangan. Duh, repot banget! Memang kucing yang kita pelihara di rumah harus dilatih untuk menggunakan litter box agar aromanya tidak menyebar dan rumah tetap bersih.
Nah, kalau kucingmu berusia dewasa, kamu mungkin tidak perlu effort yang terlalu banyak untuk melatihnya menggunakan litter box, karena secara alami kucing dewasa akan mencari tempat berpasir untuk membuang air.
Kalau anak kucing gimana nih? Jika kucing peliharaanmu masih anak-anak atau kitten, mereka butuh dilatih untuk bisa menggunakan litter box lho! Tapi gimana caranya ya? Don’t worry! Di artikel ini, kamu akan menemukan jawabannya. Yuk simak di bawah ini!
Kapan Anak Kucing Harus Dilatih Menggunakan Litter Box?

Pada dasarnya, beberapa minggu pertama ketika kitten atau anak kucing lahir, ibu kucing akan menstimulasi anak kucing untuk membuang air dan kemudian membersihkan mereka. Nah pada saat inilah anak kucing belum memerlukan litter box. Mereka akan mengikuti aktivitas induknya saat buang air dan menirunya ketika sudah kuat berdiri dan berjalan sendiri.
Kamu bisa memulai melatih anak kucing menggunakan litter box saat usia mereka memasuki 4 minggu. Pada usia ini, anak kucing sudah mulai disapih dengan makanan tambahan sehingga akan buang air lebih banyak. Gunakan litter-box khusus untuk kitten.
Terus bagaimana ya kalau kitten kita itu dari hasil adopsi? Jangan khawatir, kamu bisa melatih mereka segera setelah kamu membawanya ke dalam rumahmu. Perlu diingat, kamu wajib melakukan persiapan seperti menyediakan peralatan buang air mereka sebelum kamu membawa mereka, ya!
Tips Melatih Anak Kucing Menggunakan Litter Box

Setelah tahu kapan harus melatih si anak bulu, sudah saatnya kamu ikuti step-by-step untuk melatih anak kucing menggunakan "toilet"-nya. Simak tips berikut ini!
1. Pilih Ukuran Litter Box yang Sesuai
Semakin besar, semakin baik? Ternyata tidak lho! Ukuran litter box yang besar bisa jadi mengintimidasi anak kucing dalam menggunakan litter box. Anak kucing mungkin akan kesulitan atau ragu jika ukuran litter box-nya terlalu besar. Oleh karena itu kamu wajib memilih menyiapkan litter box yang berukuran sedang agar memudahkan mereka dalam membuang air.
Perlu diingat, litter box juga harus bertambah besar seiring bertambahnya usia si anak bulu. Sesuaikan ukuran litter box dengan badan kucing. Anak kucing Bengal atau Maine Coone mungkin perlu litter box standar karena tubuh mereka lebih besar daripada kucing domestik.
2. Sediakan Lebih dari Satu Litter Box

Setidaknya, kamu harus menyediakan lebih dari satu litter box. Misalnya saja kamu punya satu kucing, maka setidaknya kamu harus punya dua litter box di rumahmu. Terdapat dua jenis litter box yang dijual di pasaran, yaitu model yang tertutup dan litter box biasa tanpa tutup.
Biasanya, kucing secara alamiah akan memilih litter box yang terbuka, namun ada beberapa kucing yang memilih litter box tertutup karena insting mereka yang ingin bertahan hidup dari predator. Dari sini, coba kamu perhatikan preferensi atau pilihan kitten-mu, biar kamu paham kebiasaan mereka saat buang air.
3. Pilih Tipe Pasir yang Sesuai

Ada banyak pilihan tipe pasir untuk anak kucingmu. Namun kucing juga punya pilihan sendiri untuk merasa nyaman saat buang air. Beberapa kucing mungkin menyukai pasir bertekstur halus, karena mereka memberikan sensasi lembut untuk kakinya.
Bahan dari pasir litter sendiri ternyata berpengaruh lho. Beberapa kucing bahkan menolak untuk membuang air jika bahan pasir mereka berbahan jagung atau gandum, karena aromanya seperti makanan. Jadi tidak ada salahnya kamu trial and error dulu dalam memilih pasir untuk kucingmu. Beli pasir kucing dengan bobot yang paling rendah, misalnya 1 kg untuk melatih kucing dengan pasirnya.
4. Tempatkan Litter Box di Area yang Mudah Ditemukan
Kita cenderung menempatkan litter box di area pojok atau dalam kamar mandi. Nah ternyata, kucing cenderung tidak menyukai area pojokan karena mereka akan merasa terperangkap saat buang air. Selain itu, mereka juga butuh pencahayaan yang sesuai agar memudahkan mereka dalam mencari dan menggunakan litter box.
Tempatkan pasir di area khusus kucing, jika ada. Tempatkan pasir kucing jauh dari mangkuk makan dan mangkuk airnya. Jika anak kucing sudah terbiasa buang air di satu tempat, jangan memindahkan litter box ya!
5. Kenalkan Anak Kucing ke Litter Box
Ada beberapa langkah praktis yang bisa kamu lakukan untuk mengenalkan mereka dengan litter box. Langkah paling awal adalah dengan menunjukkan lokasi litter box ke anak kucing, lalu biarkan mereka mengendusnya untuk mengenali litter box mereka. Setelah anak kucing mengendusnya, kamu bisa menempatkan mereka di dalam litter box tersebut. Tunjukkan cara menggunakan litter box dengan menggunakan jari-jarimu untuk mengais pasir di depan mereka.
Kalau mereka masih belum mau menggunakan litter box? Coba tempatkan mereka ke dalam litter box setiap kali mereka mau makan, minum, atau saat bangun tidur agar anak kucing lebih famiilar dan mengenali litter box mereka.
6. Berikan Reward
Setiap kali mereka berhasil menggunakan litter box untuk buang air, coba berikan mereka reward seperti treat. Hal ini akan membangun sense bahwa membuang air dengan benar akan memberikan mereka treat khusus.
7. Bersihkan Litter Box Secara Berkala
Langkah ini tidak kalah penting lho, setidaknya kamu harus membersihkan litter box kitten-mu setiap kali mereka buang air. Namun jika mereka sudah dewasa, kamu cukup membersihkan litter box sehari sekali. Jika kucingmu banyak, bersihkan lebih sering ya! Kucing senang jika litter box-nya bersih lho!
Dengan langkah-langkah sederhana ini, kamu akan siap melatih anak kucingmu menggunakan litter box agar aktivitas buang airnya tidak mengotori rumahmu. Ingin inspirasi lainnya soal peliharaanmu? Yuk kunjungi artikel kami lainnya di sini.
コメント